XPRESI | PALANGKA RAYA-Bulan Oktober ditetapkan sebagai Bulan Inklusi Keuangan (BIK), di mana masyarakat dapat memperoleh pengetahuan baru mengenai finansial hingga produk dan layanan yang dapat diakses mengenai industri jasa keuangan.
BIK dicanangkan oleh Otoritas Jasa Keuangan guna untuk mendorong peningkatan inklusi keuangan secara merata dan berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia. Pada tahun 2022, data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) menunjukkan bahwa angka indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 49,68% dan indeks inklusi keuangan tahun ini mencapai 85,10%. Angka tersebut mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan pada tahun sebelumnya.
Namun guna mencapai target inklusi keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 90% pada tahun 2024, para pelaku usaha berupaya meningkatkan angka literasi dan inklusi yang berdampak pada masyarakat, tidak terkecuali Asuransi Astra. Kali ini turut menggandeng OJK, Asuransi Astra turut berpartisipasi aktif dengan menyelaraskan tema BIK “Akses Keuangan Merata, Masyarakat Sejahtera” melalui aspirasi Estafet Peduli Bumi, selenggarakan rangkaian Literasi dan Inklusi Keuangan kepada segmen perempuan, pelajar/santri, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), penyandang disabilitas, dan masyarakat daerah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal) di Palangka Raya, Kalimantan (12/10/2023).
Menyebarkan peace of mind tidak hanya kepada pelanggan, namun juga masyarakat dan lingkungan sekitar, aspirasi Estafet Peduli Bumi melanjutkan misinya di Palangka Raya, Kalimantan. Aspirasi Estafet Peduli Bumi (EPB) merupakan rangkaian kegiatan berkelanjutan yang diinisiasi oleh Asuransi Astra pada tahun 2022 dan telah berhasil menjalankan upaya sustainability serta menyebarkan kebermanfaatan positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Berawal dari 7 kota, pada tahun ini EPB berhasil mewujudkan kontribusi positifnya di tiga kota, diantaranya Cianjur, Surabaya, Malang.
Dalam menjalankan misinya, Asuransi Astra mengusung pada keempat pilar, antara lain pilar pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, dan kewirausahaan. Kali ini EPB di Palangka Raya diselenggarakan dengan fokus memberikan literasi dan inklusi keuangan dengan tema “Cerdas Mengelola Keuangan untuk Masyarakat Sejahtera” bagi masyarakat setempat di mana sekaligus menyambut Bulan Inklusi Keuangan yang berlangsung dari tanggal 1 – 31 Oktober mendatang. Hal ini juga sejalan dengan strategi dan target yang diprioritaskan oleh OJK pada tahun ini yakni segmen perempuan, pelajar/santri, UMKM, penyandang disabilitas dan masyarakat daerah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal). Pemberian literasi dan inklusi keuangan ini guna menciptakan masyarakat yang well literate, sehingga dapat menghindari kerugian sehingga dapat mencapai tujuan finansial lebih baik lagi. Rangkaian acara ini turut didukung secara positif oleh Gubernur Kalimantan Tengah, H. Sugianto Sabran dalam hal ini yang diwakili oleh Asisten I Provinsi Kalimantan Tengah, Herson B. Aden.
“Tentunya saya ucapkan terima kasih kepada OJK dan Lembaga Jasa Keuangan yaitu Asuransi Astra yang telah sukses menggelar rangkaian kegiatan pada Bulan Inklusi Keuangan hari ini. Harapannya setelah acara ini, masyarakat setempat dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuannya pada sektor jasa keuangan sehingga dapat memanfaatkan produk dan layanan keuangan sesuai dengan kebutuhan masing-masing masyarakat agar tidak mudah terkena modus-modus kejahatan digital. Besar harapan saya pula agar kedepannya kerjasama yang baik dapat terus berjalan baik antara pemerintah daerah, OJK, dan Lembaga Jasa Keuangan lainnya agar dapat mempercepat program pemulihan ekonomi dan mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat secara merata,” kata Herson.
Diikuti oleh total sebanyak 650 peserta yang meliputi perwakilan mahasiswa dari 8 Perguruan Tinggi di Palangka Raya, Santri, Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Persatuan Istri Tentara (Persit), Bhayangkari, para pelaku UMKM, dan penyandang disabilitas setempat, acara literasi dan inklusi keuangan diawali dengan upaya mendukung inklusi keuangan melalui penyerahan bantuan dari Asuransi Astra.
Penyerahan bantuan yang diberikan diantaranya beasiswa pendidikan untuk 25 mahasiswa berprestasi dari 8 Perguruan Tinggi hingga polis Garda Me Micro guna memberikan perlindungan kecelakaan diri untuk para pelaku UMKM. Tak hanya itu, sebagai bentuk dukungan dan kolaborasi bersama Asuransi Astra Syariah, pemberian bantuan juga diberikan modal usaha senilai total 100 juta rupiah kepada 50 pegiat UMKM di mana sebagian diantaranya adalah penyandang yang hadir sebagai peserta.
Beralih ke literasi keuangan yang juga bagian dari tujuan aspirasi EPB, materi literasi dibagi menjadi ke dalam dua sesi setelah melakukan penyesuaian terhadap para peserta yang memiliki kebutuhan berbeda. Pada sesi pertama, materi literasi diperuntukkan kepada para mahasiswa, Santri, Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Persatuan Istri Tentara (Persit), dan Bhayangkari. Pada sesi ini, materi literasi mengangkat topik Pengenalan Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Produk dan Layanan Jasa Keuangan, Waspada Investasi dan Pinjaman Online Ilegal yang disampaikan secara langsung oleh Kepala OJK Prov. Kalteng, Otto Fitriandy. Kemudian materi literasi dilanjutkan dengan topik mengenai Sistem Pembayaran, Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah yang disampaikan oleh Kepala KPw BI Prov. Kalteng yang diwakili Kepala Kehumasan BI Kalteng, Philips Pranata. Kedua materi ini disampaikan dengan tujuan untuk memperkuat kembali pengetahuan finansial masyarakat sehingga meningkatkan literasi keuangan yang inklusif sesuai dengan target yang diarahkan OJK guna mencapai ekonomi Indonesia yang sejahtera dan berkelanjutan.
Sesi selanjutnya, diperuntukkan untuk para penyandang disabilitas dan para pelaku UMKM. Berbeda dengan materi pada sesi sebelumnya yang memfokuskan pengenalan keuangan dan produk hingga layanan keuangan, di sini materi literasi mengenai Workshop Inklusi Keuangan dari Asuransi Astra yang menekankan pada asuransi sebagai produk yang memberikan perlindungan terhadap diri sendiri dan kebutuhan finansial. Materi ini dibawakan oleh Regional Manager Jatim Intim Asuransi Astra, Muliawansyah.
Masih mendukung kesejahteraan UMKM bangsa yang secara positif memberikan kontribusi pada perekonomian bangsa guna menumbuhkan semangat wirausaha serta akses solusi terhadap usaha yang didirikan, sesi ini dilanjutkan dengan Sharing Motivasi Kewirausahaan yang dibawakan oleh Direktur Pemasaran & Bisnis Bank Kalteng, Marzuki, SE., MM., CEC, CRBD.
Selain literasi dan inklusi keuangan, acara juga dimeriahkan oleh bazar yang diramaikan oleh 20 tenant UMKM kluster usaha yaitu makanan dan minuman serta jasa perdagangan dan kerajinan. Bazar ini diselenggarakan juga dengan harapan, bukan hanya sebagai dukungan untuk meningkatkan penjualan produk lokal, namun juga memberikan kesempatan bagi mereka untuk melakukan promosi usaha masing-masing.
“Menjadi salah satu indikator kesejahteraan masyarakat, memahami dan memiliki kemampuan dalam mengatur dan mengelola keuangan dengan baik adalah hal yang penting. Pada Bulan Inklusi Keuangan ini sudah seharusnya para Lembaga jasa keuangan bergandengan tangan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan bagi masyarakat. Kegiatan hari ini adalah pemula bagi aktivasi edukasi, literasi, dan inklusi keuangan lainnya yang akan kami laksanakan guna mendukung dan menyukseskan BIK 2023. Semoga apa yang kami lakukan pada hari ini dan aktivasi lainnya selama berlangsungnya BIK dapat menginspirasi banyak orang untuk melakukan hal yang sama, yaitu mewujudkan kepedulian terhadap Bumi dan isinya dalam aksi nyata yang berkelanjutan sehingga mampu mendorong masyarakat untuk meraih kehidupan yang lebih baik,” kata Direktur Asuransi Astra, Adi Sepiarso.