8 Oktober 2024
11 Mitra IBBI Yayasan

XPRESI | MEDAN – Dalam upaya mewujudkan kurikulum Kampus Merdeka, Merdeka Belajar (KMMB), Universitas IBBI menggelar acara Penandatanganan Nota Kesepahaman dan Pengembangan Kurikulum Kampus Merdeka di Hotel Radisson, Jalan Adam Malik Medan, Rabu (11/11/2020).

Acara penandatanganan dihadiri oleh Dewan Penasehat Yayasan Amrin Susilo Halim, Prof. Amrin Fauzi, Ketua Pembina Yayasan Nicolas Naihongga Halim, Ketua Pengurus Yayasan Dr. Lili Suryati, Rektor Universitas IBBI B Ricson Simarmata, para Wakil Rektor dan Dekan.

Menurut Rektor Universitas IBBI Ir. B. Ricson Simarmata, MSEE,IPM ada dua agenda yang dilaksanakan, yaitu kerjasama antar perguruan tinggi swasta dalam bentuk penandatanganan kesepahaman maupun piagam kerjasama dalam melaksanakan tri dharma perguruan tinggi. Kemudian, kolaborasi dalam pengembangan kurikulum kampus merdeka dengan perusahaan yang menjadi mitra Universitas IBBI.

“Kerjasama antar perguruan tinggi perlu dilakukan dalam rangka mensinergikan seluruh potensi yang ada di tiap perguruan tinggi untuk menghasilkan pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi yang lebih berkualitas. Jika hanya mengandalkan kemampuan sendiri tentu akan terbatas, mengingat masing-masing perguruan tinggi memiliki keunggulan dalah hal pelaksanaan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat,” kata Ricson Simarmata.

Kerjasama dengan perusahaan juga sangat penting, lanjut Simarmata. Mengingat selama ini banyak keluhan bahwa kualitas lulusan yang ada kurang memadai.

“Harapan kita dengan kerjasama ini, perusahaan bisa memberikan masukan lulusan seperti apa yang mereka butuhkan,” tandas Simarmata sekaligus membuka acara penandatanganan nota kesepahaman.

Selanjutnya, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah I Sumatera Utara Prof. Ibnu Hajar menyampaikan bahwa dulu sudah ada namanya link and match, lalu kemudian dimunculkan kembali dengan diterapkannya Kampus Merdeka Merdeka Belajar (KMMB). Program ini sangat tepat untuk menghasilkan lulusan yang siap pakai (ready for use). Persoalan yang kita hadapi saat ini adalah masih banyak lulusan perguruan tinggi yang setelah lulus masih berharap untuk menjadi pegawai negeri sipil.

Ke depan ada 3 hal yang perlu diperhatikan, poin pertama adalah perguruan tinggi perlu melakukan transformasi, transformasi layanan yang lebih profesional dan lebih berorientasi mutu. Mutu yang bagaimana? Mutu yang bisa direspon oleh pasar.

Kampus merdeka memberikan peluang kepada perguruan tinggi untuk menghasilkan lulusan siap pakai. Poin kedua harus inovatif. Transformasi layanan tidak akan profesional tanpa ada inovasi. Mulailah untuk berpikir inovatif dalah hal program dan hal lainnya.

Poin yang ketiga adalah tata kelola perguruan tinggi. Poin pertama dan kedua tidak akan berjalan maksimal tanpa tata kelola yang benar. Tata kelola dalam hal ini adalah bagaimana Yayasan, Pembina dan Pengelola perguruan tinggi bisa sejalan dan bisa seiring untuk mencapai satu tujuan.

“Kerjasama Universitas IBBI dengan Perusahaan dan Perguruan Tinggi dalam mewujudkan kurikulum KMMB, diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang siap pakai dan benar-benar dibutuhkan pasar kerja,” tandasnya.

Di wilayah kita ini ada 222 PT, 11 Universitas, 55 Sekolah Tinggi, 45 Akademi dan 8 Politeknik. Akreditasi A baru 1, Akreditasi B 40, Akreditasi C 61 dan yang belum terakreditasi ada 120.

“Saya percaya, Universitas IBBI akan memacu semangatnya untuk mendapatkan akreditasi A,” kata Ibnu Hajar.

Selanjutnya, sambutan dari salah seorang alumni Universitas IBBI, mewakili salah satu perusahaan dan perguruan tinggi swasta. Acara penandatanganan nota kesepahaman mengedepankan penerapan protokol kesehatan.

Berikut ini adalah daftar perusahaan yang menjalin Mou dengan Universitas IBBI, yaitu PT Industri Nabati Lestari, PT Capella Dinamik Nusantara, PT Global Bima Utama, PT Harmoni Toba Jaya, PT Jaya Indo Logitrans, PT Palmanco Inti Sawit, PT Paluta Inti Sawit, PT Pegadaian (Persero), PT Wira Pradana Mukti, PT Xtend Integrasi Indonesia, Radisson Hotel Medan dan PrimeOne School Medan.

Kemudian untuk perguruan tinggi, Institut Bisnis IT&B, STIE Nusa Bangsa, STIE Professional Manajemen College Indonesia, Universitas Battuta,
Universitas Harapan Medan, Universitas HKBP Nommensen Medan, Universitas Pembangunan Panca Budi, dan Universitas Sari Mutiara Indonesia.

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora menambahkan, intinya Prodi Manajemen dan Akuntansi siap melaksanakan kurikulum merdeka belajar kampus merdeka terkhusus program magang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *