8 Oktober 2024
Akhmad Khambali

XPRESI | MEDAN – Ketua Umum Gerakan Mitra Santri Nusantara (Gema Santri Nusa) KH. Akhmad Khambali, SE, MM mengimbau masyarakat/para Asatidz agar tidak mudah terpancing dalam konflik yang membawa-bawa nama Ummat dan Agama. Masyarakat juga diimbau untuk mengendalikan jarinya agar tidak salah sebar informasi bohong.

Hal tersebut disampaikan Khambali saat ditemui wartawan di Medan, Selasa (6/7/2021).

Akhmad Khambali menilai akar permasalahan konflik yang membawa-bawa nama ummat dan agama sering kali bukan dikarenakan agama. Permasalahan ini mencuat menyusul sering terjadinya persoalan-persoalan rumah ibadah dan wakaf rumah ibadah yang selalu membawa-bawa label demi ummat.

“Agama dan ummat hanya dipakai untuk bertikai dan yang memakainya ada kepentingan di luar ummat dan agama,” kata Kyai Khambali.

Kyai Khambali berpendapat pertikaian yang membawa-bawa nama ummat dan agama hendaknya segera diusut, apakah benar memang konflik ummat/agama atau konflik kepentingan lain. Tak jarang, konflik itu sebenarnya adalah konflik ideologi antara segelintir oknum dan pihak tertentu.

“Menurut saya, Indonesia perlu National Security Act untuk menangkap kejahatan yang berbasis ideologi sejak dini. Jangan kalau sudah jadi teroris baru ditangkap,” tandasnya.

Untuk Itu, Kyai Khambali selaku Ketua Umum Gema Santri meminta peran sentral MUI, khususnya di Sumatera Utara sebagai penyejuk kedamaian, keharmonisan, keteduhan dan tempat bersandar serta sebagai tempat mauidhoh hasanah.

“Jangan sampai MUI lebih bermuatan Politis dan Pragmatis,” katanya.

Di masa pandemi dan masa perekonomian sebagian besar masyarakat yang mengalami kesulitan jangan jadi ‘konsumsi politik’ segelintir orang yang mencoba mengambik kesempatan dan keuntungan bagi dirinya sendiri.

“Kita berharap, jangan sampai para ustadz mudah di susupi oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab dan berita-berita hoax yang beredar di media sosial jangan langsung diserap dan akhirnya terpancing. Berita-berita di media sosial ada baiknya disaring terlebih dahulu. Jangan langsung main sharing aja, siapa tau bermuatan hal yang melanggar hukum, maka diri kita sendiri yang menanggung akibatnya. Kendalikan jarimu dan tahan emosimu,” jelas Kyai Khambali.

Khambali menambahkan, terkadang berita hoax itu dibuat oleh orang-orang pintar tapi memiliki niat jahat terselubung dibalik statusnya. Seperti kata Nabi “Kejahatan yang terorganisir dengan baik, maka akan mengalahkan kebaikan yang tidak terorganisir sama sekali”, kita harus waspada dalam setiap kesempatan agar tidak tergiring dan terpancing untuk menjadi penyebar berita hoax.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *